You Are Here: Home - Tangerang , Testimoni Kyai - KH Ahmad Syihaduddin

Pengasuh sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Daar El-Qolam, Gintung, Jayanti, Serang - Banten.

Jika kita memasuki area Pondok Pesantren Daar El-Qolam, kita tak akan hentinya mengucup syukur dan bangga, melihat situasi dan cara para santri menimba ilmu agama di pesantren ini. Tidak hanya ilmu agama yang mereka pelajari, namun perkembangan teknologi pun sudah menjadi kewajiban untuk dipelajari. Untuk mendukung proses belajar mengajar pesantren juga telah menyiapkan hotspot (sambungan internet nir kabel) di lokasi pesantren.

Masjid besar dan megah yang berdiri tegak di tengah-tengah pesantren seolah mengingatkan para santri bahwa apapun yang sedang dipelajari semuanya datangnya dari sang maha pencipta Allah swt.

Kehadiran PT Telkom dan Republika yang akan mengadakan pelatihan internet di Pondok Pesantrenya diterima dengan sangat baik. Dua ustad dan beberapa santri telah disiagakan untuk membantu penyelenggaraan pelatihan internet ini. Ruang sekretariat dan aula yang tempatnya berhimpitan siap untuk digunakan .

Ini kesempatan langka, dan kesempatan ini harus kami gunakan sebaik-baiknya, kata KH Ahmad Syihaduddin pengasuh sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Daar El-Qolam, Gintung, Jayanti, Serang - Banten.

Bagi Kyai Ahmad penggunaan teknologi informasi bukanlah hal yang baru di pesantrenya, namun dia tak menutup kesempatan bagi instansi manapun yang akan membantu meningkatkan pengetahuan teknologi informasi bagi para santrinya, apalagi dari Telkom dan Republika, keduanya merupakan lembaga yang memang berkompeten dan sesuai bidangnya masing-masing dan cocok untuk pesantren katanya.

Untuk menunjukkan bahwa pesantrenya "care" dengan teknologi, kyai yang selalu tampil sederhana ini menjelaskan tentang sistem pendidikan di pesantrennya. Ada lebih dari 150 santri dibekali "laptop" untuk proses belajar mengajar, kelas ini diperuntukkan bagi santri yang berprestasi, semua santri punya kesempatan masuk kelas khusus ini asalnya mereka berprestasi dan mampu bersaing dengan santri lainnya.

Sistem pendidikan yang diterapkan di pesantren Daar El-Qolam ini semata-mata untuk menunjukkan bahwa seiring dengan perkembangan era teknologi saat ini, pesantren juga harus menyesuaikan dan ikut berubah. Konotasi lama bahwa pesantren adalah tempatnya kaum sarungan, hanya tempat menimba ilmu keislaman--tanpa ilmu umum--atau memandang pesantren terbelakang, dinilai ketinggalan. ''Mereka tidak pernah tahu kebenaran sesungguhnya yang ada di pesantren,'' kata KH Ahmad disela-sela waktunya ketika mengamati panitia mempersiapkan ruangan tempat pelatihan internet pesantren.

Kyai Ahmad menilai program CSR (Corporate Social Responsibility) melalui Pelatihan Internet bagi para santri dan ustad yang dilakukan oleh PT Telkom dan Republika sangat tepat, karena dapat membantu para pesantren dalam meningkatkan penguasaan teknologi bagi para santrinya agar mereka bisa lebih terbuka dan tidak "gaptek" (gagap teknologi). Apalagi dengan dibekali pelatihan membat blog (webblog), ini sangat penting agar para santri dapat wadah baru untuk menuangkan kreatifitas dan pemikirannya di internet. Disamping itu pembelajaran tentang internet bagi para santri sangat berguna bagi para santri untuk membuka wawasan dan dapat dipakai sebagai sarana dakwah di dunia internet.

Pelatihan ini juga sangat tepat untuk diwilayahnya karena belum semua pondok pesantren diwilayahnya menggunakan sistem yang diterapkan di Daar El-Qolam dengan memasukkan unsur teknologi. Ini sagat membantu bagi para santri untuk mengenal teknologi internet dan cara penggunaannya. Kyai Ahmad juga berharap agar pelatihan ini dapat menjangkau lebih banyak lagi pesantren terutama yang ada di pedesaan, disana banyak santri yang masih belajar dengan fasilitas terbatas. Jangankan "hotspot" mungkin masih ada pesantren yang belum mengenal komputer. (S.Riyanto)