You Are Here: Home - Al-Hikam , Berita Utama , Malang - Pelatihan Santri Indigo di Malang


MALANG - Program Pendidikan Telkom-Republika Santri Indigo turut menyumbang pembentukan komunitas broadband atau digital. Dengan pembentukan komunitas tersebut, diharapkan tidak hanya meningkatkan kapasitas pengetahuan masyarakat terhadap teknologi, tapi juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

General Manager Divisi Consumer Service PT Telekomunikasi Indonesia Regional Jawa Timur, Joko Raharjo, mengatakan, komunitas digital di suatu negara minimal mencapai 30 persen dari jumlah penduduk. Satu komunitas digital akan menyumbang enam persen pertumbuhan ekonomi.

Dia mengatakan, santri indigo akan lebih meningkatkan komunitas digital. "Itu sesuai target peningkatan komunitas digital 30 persen di Indonesia pada 2025," ujarnya di sela-sela pelaksanaan program Santri Indigo di Pondok Pesantren Al Hikam, Malang, Senin (30/5).

Terkait pembentukan komunitas digital tersebut, PT Telkom memberi pendidikan kepada sejumlah elemen masyarakat, seperti santri, guru, dan ibu-ibu PKK. Menurut Joko, santri merupakan elemen yang potensial dalam peningkatan komunitas digital di Indonesia. "Kita punya misi agar para santri lebih hebat lagi dalam mengenal teknologi," ujarnya.

Joko mengungkapkan, pendidikan tersebut telah meningkatkan penetrasi internet di masyarakat. Penetrasi internet di masyarakat saat ini telah mencapai sekitar 10-15 persen. Padahal, lima tahun lalu kurang dari lima persen.

Untuk meningkatkan pendidikan internet, PT Telkom tidak hanya memberi pengetahuan koneksi internat. Para santri, guru, dan ibu-ibu PKK juga mendapat pelajaran konten internet. "Kita meningkatkan pengetahuan internet hingga ke presisi kontennya," ujarnya seraya menambahkan PT Telkom akan memberi pendidikan kepada 500 ibu-ibu PKK di Malang.

Joko mengungkapkan, PT Telkom sudah memberikan peranti khusus untuk memblokir konten porno. Dia mengakui, sedikitnya terdapat 3.000 situs tidak sehat yang muncul setiap hari. "Untuk pengguna internet PT Telkom, kita jamin 99,99 persen bisa berinternet sehat," jelasnya.

Wali Kota Malang, Peni Suparto, yang diwakili Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi, Tri Widyani, mengatakan pelatihan Santri Indigo diharapkan dapat membantu mengampanyekan citra internet sebagai media pendidikan dan hiburan yang positif. Karena itu, Pemkot Malang menyambut positif kegiatan ini. "Dengan peningkatan pengetahuan internet, santri dan ustaz akan lebih mudah memanfaatkan internet sebagai media berdakwah," ungkapnya.

Dia mengakui, pelatihan ini sejalan dengan program Pemkot Malang dalam misi membentuk Malang Cyber. Kini, telah dibentuk jaringan pendidikan di setiap sekolah dan e-Government. "Setiap kelurahan di Malang sudah dilengkapi jaringan internet untuk bisa diakses masyarakat secara gratis," tuturnya.c01 ed: burhanuddin bella (Slamet Riyanto)