You Are Here: Home - Berita Utama , Garut - Saatnya Pesantren Berbudaya Digital

Pondok pesantren memiliki peran dan kedudukan yang strategis di Tanah Air. Kontribusi pesantren terhadap kemajuan bangsa sudah banyak terlihat dan dirasakan manfaatnya oleh semua lapisan masyarakat. Mencermati peran dan kedudukan pesantren yang strategis tersebut, maka PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Tel kom) dan Republika terus berupaya me majukan lembaga tersebut dengan se jumlah program pendidikan dan pelatih an. Salah satunya adalah Santri Indigo (Indonesian Digital Community).

Pelatihan berlangsung di sejumlah kota, yaitu Yogyakarta, Bekasi, Pekalo ngan, Ponorogo, Garut, dan Purwo ker to. Targetnya bisa melatih setidaknya 500 santri, alhamdulillah dapat tercapai, bahkan lebih dari angka tersebut. Vice President Public & Marketing Communications Telkom, Eddy Kurnia, mengatakan salah satu problem yang dihadapi masyarakat Indonesia saat ini adalah adanya kesenjangan digital. Untuk mengatasi permasalahan ini dibutuhkan dukungan semua pihak.

Telkom, mempunyai komitmen untuk ikut mengurangi kesenjangan digital tersebut, khususnya di kalangan pesantren. Apalagi kami sadari pesantren memiliki peran yang sangat strategis karena merupakan sumber ilmu, agama, dan pengembangan teknologi, seperti pertanian atau peternakan.

Karena itulah kami mengadakan pelatihan Santri Indigo yang bekerja sama dengan Republika, katanya Palatihan ini juga sekaligus merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Telkom. Sesungguhnya jumlah santri yang ikut dalam pelatihan ini bukan menjadi hal yang terpening. Namun, yang lebih utama adalah multiplier effect dari pelatihan ini yang bisa dirasakan masyarakat luas.

Dengan demikian manfaat pelatihan akan lebih dirasakan rak yat Indonesia. Lewat pelatihan Santri Indigo diharapkan jumlah pemakai internet di Indo nesia semakin bertambah. Saat ini pengguna internet sekitar 30 juta orang atau hanya sekitar 8 persen dari total penduduk Indonesia. Jumlah ini masih sangat sedikit, papar Eddy.

Pelatihan Santri Indigo sangat dimintai oleh para santri. Mereka sangat tertarik terhadap perkembangan teknologi informasi dan digital, khususnya mengenai internet yang kini sudah menyebar hingga ke pelosok negeri. Pelatihan juga sangat bermanfaat untuk syiar Islam lewat internet serta pengembangan ilmu pengetahuan serta kompetensi para santri.

Direktur IT & Supply (CIO) Telkom, Indra Utoyo, mengatakan agenda jangka panjang yang ingin dicapai dari pelatih an ini adalah menuju ekonomi kreatif dan membangun budaya digital menuju industri kreatif yang sehat. Budaya digital tersebut terdiri dari dignity & discipline (keteguhan & konsistensi karya), innovative (inovasi tiada henti), good governance (compliance untuk kinerja lebih baik), integrative (me nye luruh, interdependen, sinergi, koevolusi), transparent (keterbukaan & kultur berbagi), appreciative (saling menghargai hak karya cipta, interaktif), dan legal (bukan bajakan).

Pelatihan ini merupakan upaya Tel kom group untuk berpartisipasi men da yagunakan potensi cipta dan karya bang sa. Juga menciptakan suatu industri berbasis cipta dan karya yang sehat dan menyehatkan, papar Indra. ./S.Riyanto