Bahkan, menurut Hakim Konstitusi, Jimly Asshiddiqie, tak sedikit tokoh negara yang berasal dari kalangan santri pondok pesantren. "Namun, untuk bisa menjadi seperti itu, para santri harus memiliki berbagai keunggulan,'' tegas Jimly dalam pelatihan Santri Indigo di Pondok Pesantren Kempek, Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jabar, Senin (25/8).
Menurut Jimly, selama ini para santri memiliki keunggulan berupa pemahaman yang lebih dalam mengenai akhlak dan ilmu agama. Namun, imbuh dia, hal tersebut harus pula ditunjang dengan kemampuan di bidang teknologi dan informasi. Jimly mengatakan, dengan kemampuan di bidang teknologi dan informasi tersebut, para santri dapat meluaskan syiar dakwah melalui dunia maya. Hal itu, juga dapat sekaligus membendung berbagai pengaruh buruk dari penggunaan internet.
''Dengan internet, para santri pun dapat lebih mudah mengakses berbagai informasi dan pengetahuan dari berbagai belahan dunia dengan cepat, mudah, dan murah,'' tutur Jimly.
Sementara itu, Vice President Public Relation and Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia, dalam sambutannya menjelaskan, kegiatan Santri Indigo tersebut merupakan salah satu bentuk CSR yang dilakukan Telkom. Pihaknya berharap, melalui kegiatan itu, para santri dan kalangan pesantren lainnya dapat akrab dengan teknologi informasi.
''Kami berharap para santri nantinya dapat memanfaatkan ilmu yang diperoleh dalam Santri Indigo ini untuk kepentingan syiar dakwah,'' tegas Eddy. Kegiatan Santri Indigo kali ini adalah yang kelima kalinya digelar Harian Umum Republika bekerja sama dengan PT Telkom. Kegiatan di Pondok Pesantren Kempek ini berlangsung pada 25-26 Agustus 2008.
Kegiatan yang bertemakan, `Internet Pesantren Wahana Syiar Digital', tersebut diikuti 75 peserta yang berasal dari 25 pondok pesantren dari berbagai daerah di wilayah III Cirebon. Dari 75 peserta itu, sebanyak 60 orang merupakan santri, dan 15 orang lainnya merupakan ustadz/pengasuh pondok pesantren.
Selain Jimly dan Eddy Kurnia, hadir pula Ketua dan Pengasuh Majelis Tarbiyyatul Mubtadi-in Pondok Pesantren Kempek, KH Ja'far Agil Siraj, Direktur IT PT Telkom, Indra Utoyo, dan Wakil Pemimpin Redaksi Harian Umum Republika, Nasihin Masha.
Selain diisi dengan pemberian materi dan pelatihan pembuatan blog di internet, para peserta juga diberikan pelatihan menulis berita. Tak hanya itu, para peserta juga dibekali materi tentang pembangunan motivasi diri yang disampaikan Jimly Asshiddiqie.
Eddy menjelaskan, selain kegiatan Santri Indigo, Telkom juga selama ini telah melakukan kegiatan CSR bagi para guru dengan nama, `Bagimu Guru Kupersembahkan'. Hingga kini, terang dia, kegiatan itu telah meluluskan sekitar 1.000 orang guru dari berbagai daerah di Indonesia. Lis/yto





