You Are Here: Home - Pekalongan - Jangan Ragu Berdakwah di Dunia Maya

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, umat Islam khususnya para santri harus mampu mengikuti dan memanfaatkan teknologi untuk kegiatan dakwah dan memperkaya wawasan keilmuan, agar tidak 'tenggelam' di tengah perubahan dunia, karena pada akhirnya perkembagan teknologi bisa mengancam tata kehidupan serta nilai- nilai keislaman.

Hal ini ditegaskan Pemimpin Redaksi Harian Umum Republika, Ikhwanul Kiram pada pembukaan 'Pelatihan Internet Pesantren - Wahana Syiar Digital yang dihelat di pondok pesantren modern Al- Quran, Buaran, Kota Pekalongan.

Hal senada juga dikemukakan oleh Teguh Prasetyo, GM Unit Customer Service Regional IV PT Telkom Indonesia Tbk tentang pentingnya para santri untuk mengusai teknologi informasi ini. Menurutnya, Umat Islam juga memiliki kewajiban besar untuk membangun kesejahteran di bumi ini. Dengan kemampuan dalam memanfaatkan internet, para santri kelak akan dapat mewarnai pesatnya perkembangan teknologi informasi ini dengan berbagai khasanah keislaman.

Sepakat dengan Kiram, pengasuh ponpes modern Al-Quran, KH Zaky Arslan Djunaid mengibaratkan internet adalah 'pedang' yang harus dimanfaatkan untuk kemaslahatan ummat. "Karena itu, ia sepakat bahwa ketrampilan dan penguasaan perkembangan teknologi informasi diberikan kepada para santri, agar mereka memiliki bekal untuk menjawab tantangan dan kebutuhan umat Islam,". Karena itu, ia menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap hajat sosial yang dihelat buah kerjasama antara Harian Umum Republika dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk ini.

Pada puncak acara pembukaan ini, walikota Pekalongan dr H Basyir Achmad menggaris bawahi pentingnya teknologi informasi untuk dipelajari di pesantren. Dalam motivasinya, walikota juga berpesan kepada para peserta Pelatihan Internet Pesantren Wahana Syiar Digital tahap II angkatan ke-tiga ini agar jangan ragu-ragu menggunakan teknologi internet untuk berdakwah di dunia maya.

Usai pembekalan kepada para santri, diteruskan dengan materi tentang koneksi internet oleh Manajer DVAS PT Telkom Pekalongan, Minto Rahadi, dengan harapan para santri memahami berbagai cara untuk dapat menjelajah dunia maya

Agar para santri dapat menggunakan internet secara baik dan benar, mereka juga mendapatkan materi tentang internet sehat yang dibawakan oleh Suaida Lubis, seorang akademisi dan penggiat remaja dari DI Yogyakarta. Sedangkan untuk mengatasi kemacetan dalam menuangkan dakwahnya di dunia maya, para peserta juga mendapat materi tentang teknik menulis yang dibawakan oleh Indra Wisnu Pradana, Kepala Biro HU Republika Yogyakarta.

Pada hari kedua, hadir Eko Ramaditya Adykara, seorang tunanetra yang piawai dalam dalam mengoperasikan komputer dan menjadi music composer pada salah satu game online papan atas dunia. Rama demikian panggilan akrabnya memberi semangat kepada para santri agar serius dalam mempelajari ilmu informasi dan internet.

Pelatihan yang diikuti oleh 100 santri dari 40 pesantren di Pekalongan ini, menghabiskan paruh waktu hari kedua dengan praktik membangun web sebagai sarana dakwah di internet, materi ini secara maraton disampaikan oleh Kuncoro Wastuwibowo dari PT Telkom, dan tim dari HU Republika. Slamet RIyanto


Tags: Pekalongan