You Are Here: Home - Bandung , Pesantren - Ponpes Modern Al-Ihsan: Buah Tiga Perpaduan

Ilmu keislaman disandingkan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi serta life skill untuk mencetak santri mumpuni.

Pondok Pesantren bukan sekadar tempat belajar ilmu-ilmu agama (keislaman). Pondok pesantren modern yang berkembang pesat di berbagai wilayah Tanah Air dewasa ini juga membekali para santrinya dengan wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta ketrampilan.

Hal itu pun dilakukan oleh Ponpes Modern Al-Ihsan, Baleendah, Bandung, Jawa Barat. ''Visi kami adalah mempersiapkan ponpes modern yang terdepan dalam prestasi, mempunyai daya saing, daya sanding dan islami dalam budi pekerti. Untuk itu, kami membekali para santrikami keseimbangan wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), iman dan takwa (Imtak), serta kecakapan hidup (life skill), serta bahasa asing untuk menghadapi persaingan global,'' tutur Pimpinan Ponpes Modern Al-Ihsan, KH U Muhammad HM.

Ponpes itu didirikan secara resmi tanggal 17 Juli 1989 dengan nama Ponpes Miftahul Jannah, dan berlokasi di Jl Denki Selatan V Regol Bandung. Barulah dua tahun kemudian pindah ke lokasi yang lebih luas dan memadai di Bale Endah, Bandung Selatan.Tahun 1994, nama diubah menjadi Ponpes Al-Ihsan, yang merupakan penggabungan Ponpes Modern Miftahul Jannah dan Yayasan Al-Ihsan.

Para pendirinya adalah tiga orang alumnus Gontor, yaitu KH U Muhammad HM (Karawang), Drs H Mahrus As'ad MAg (Bojonegoro), dan Dede Rohanda BA SPd (Bandung). ''Sebagai alumni Gontor, mereka sepakat mendirikan sebuah lembaga pendidikan Islam yang bernuansa Gontor dan berasrama penuh,' ujarnya.

Dari tahun ke tahun santri Ponpes Al-Ihsan semakin bertambah. Mereka berdatangan dari berbagai daerah di Bandung maupun dari luar Bandung. Bahkan ada yang datang dari luar Pulau Jawa seperti Palembang, Lampung, Timor Timur dan lain-lain.

Menurutnya, metode pendidikan dan pengajaran yang digunakan di Ponpes Modern Al-lhsan tidak jauh berbeda dengan metode yang diterapkan di Pondok Modern Gontor. ''Dalam aspek kependidikan, di Pondok Pesantren Modern Al-Ihsan diterapkan sistem asrama, laerning by doing, menjadikan bahasa Arab dan Inggris sebagai bahasa resmi santri, serta uswatun hasanah (teladan yang baik) dari para pengasuh dan pendidik,'' jelas Muhammad.

Materi pendidikan dan pengajaran di Pondok Pesantren Modern Al-Ihsan merupakan sintesa dan modifikasi dari empat unsur yaitu Pondok Modern Gontor dengan bahasa dan disiplinnya, pondok salafi dengan kitab kuningnya, SLTP/SMU dengan kurikulum Depdiknasnya, dan MTs/MA dengan kurikulum Depagnya.

Dari keempat unsur itu tidak ada materi yang dianaktirikan, baik kurikulum pesantren, kurikulum Depdiknas maupun kurikulum Depag dipadukan secara utuh dan menyeluruh menjadi kurikulum KMI. ''Dengan demikian, di Pondok Pesantren Modern Al-Ihsan ilmu umum dan ilmu agama keduanya memperoleh perhatian/ muatan yang sama,'' tuturnya.

Ia menyebutkan, selain materi formal yang diajarkan di kelas, juga terdapat materi-materi yang diajarkan secara ekstrakurikuler di luar kelas. Misalnya, kewirausahaan, komputerisasi, Kekoperasian, kepramukaan, keorganisasian, olah raga dan kesenian, kesekretariatan dan ketrampilan-ketrampilan lainnya. Sumber:REPUBLIKA,21 Februari 2008, Hal:12, Penulis:ika.
Tags: Bandung , Pesantren